Rabu

LAPORAN KEUANGAN

Corporate news

AGRO: Valuasi Bank Agro Capai Rp120 per saham
Nilai valuasi PT Bank Agroniaga Tbk diketahui berada di level Rp120 per saham. Jumlah tersebut merupakan hasil perhitungan yang dilakukan oleh PT Bahana Securities selaku penasihat keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

BABP: Bank ICB Bumiputera catat lonjakan laba
PT Bank ICB Bumiputera Tbk membukukan laba sebelum pajak senilai Rp18,88 miliar pada semester I/2010. Presiden Direktur Bank ICB Bumiputera Sridhar Natarajan mengatakan laba tersebut naik 526,47% menjadi Rp18,88 miliar pada semester I/2010 dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp3,02 miliar. Peningkatan tersebut, lanjutnya, diiringi dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), pendapatan bunga bersih, dan pendapatan lainnya.

BBKP: Bukopin Syariah Incar DPK Rp 1,7 Triliun
Untuk mengembangkan usaha sesuai dengan rencana bisnis yang telah ditetapkan, PT Bank Syariah Bukopin (Bukopin Syariah) merelokasi kantor cabang yang awalnya berada di daerah Surabaya menjadi di daerah Sidoarjo. Direktur Utama Bank Syariah Bukopin Riyanto mengungkapkan, relokasi ini juga untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Terkait dengan kinerja hingga akhir tahun, Bukopin Syariah menargetkan laba bersih hingga Rp 12 miliar. Untuk dana pihak ketiga (DPK), target dana yang terhimpun sebesar Rp 1,7 triliun. Sedangkan untuk pembiayaan, Bukopin Syariah akan menggenjot hingga Rp 1,8 triliun.

BBLD: Laba Bersih Naik 28% Pada 2Q10
PT Buana Finance Tbk membukukan kenaikan laba bersih pada semester I/2010 menjadi Rp21,61 miliar atau naik 28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp16,86 miliar. Direktur Pemasaran Buana Finance mengatakan pencapaian tersebut seiring dengan penetrasi bisnis dan efisiensi perseroan.

BBNI: Laba Bersih Naik 60,9% Pada 2Q10
PT Bank Negara Indonesia Tbk membukukan laba bersih Rp1,93 triliun pada 1H10. Perolehan itu meningkat 61% dibanding periode sama tahun lalu Rp1,2 triliun. Lonjakan laba antara lain didorong peningkatan pendapatan berbasis komisi sebesar 48%. BNI membukukan pendapatan berbasis komisi Rp3,12 triliun pada 1H09, meningkat Rp1,02 triliun dibanding periode sama 2009 Rp2,10 triliun.

BBNI: Akan Fokus Benahi Kredit Segmen Menengah
Tahun ini, Bank BNI serius membenahi kredit di segmen kelas menengah. Maklum, per Juni 2010 angka kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) BNI di segmen ini mencapai 8,5%. Segmen usaha menengah menurut kriteria BNI adalah debitur yang menerima fasilitas kredit Rp 10 miliar- Rp 150 miliar. Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo menerangkan, segmen ini menyumbang sekitar 25% dari total NPL yang mencapai Rp 5,43 triliun. Artinya, kredit bermasalah dari segmen menengah ini Rp 1,36 triliun. Gatot mengatakan, NPL di segmen menengah pada semester I-2010 turun dibanding semester I-2009 sebesar 9,5% dan semester I-2008 sebesar 10,7%.

BBRI: Penyaluran KUR Bank BRI bagi KUMKM Rp6,2 triliun
Bank BRI memperkirakan jumlah dana program kredit usaha rakyat (KUR) yang ditujukan kepada pelaku koperasi dan usaha mikro, kecil menengah (KUMKM), pada tahun ini diperkirakan mencapai Rp6,2 triliun. Keterangan resmi yang diterima Bisnis dari Divisi Hubungan Masyarakat Bank BRI, hari ini, menyebutkan optimisme tersebut berdasarkan peningkatan dana yang terus disalurkan kepada calon debitur di seluruh Indonesia.

BNBR: Jaminkan 9,5% Saham Bumi
PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) menjaminkan 9,51% saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) untuk memperoleh pinjaman dari Bank Sarasin -rabo (Asia) Ltd, MSN Tara Ltd, Piper Price & Company Ltd, Harus Capital Pte Ltd, dan Brentwood Ventures Pte Ltd. Dalam laporan keuangan BNBR 1Q10, perseroan memiliki 19,3% saham BUMI.

ISAT: Tawarkan Yield Obligasi 7,45%
PT Indosat Tbk menetapkan harga sebesar 99,478 dengan yield 7,45 persen seiring penerbitan Guaranteed Senior Notes sebesar US$650 juta. Penawaran obligasi itu merupakan terbesar dari sebuah perusahaan di Indonesia pada 2010. Obligasi itu akan diterbitkan oleh anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Indosat, yakni Indosat Palapa Company BV. Notes yang jatuh tempo 10 tahun itu memperoleh peringkat Ba1 dari Moody's, Standard and Poors (BB), dan BBB- dari Fitch. Penerbitan obligasi tersebut diharapkan dapat diselesaikan pada 29 Juli 2010.

KAEF: Laba Naik Rp5,6 Miliar
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berhasil membukukan kenaikan laba bersih sekitar 38,88% dari Rp14,4 miliar pada 1H09 menjadi Rp20 miliar pada 1H10. Peningkatan laba bersih perseroan merupakan hasil efisiensi dan pengembangan produk baru, terutama produk nongenerik seperti kortikosteroid dan obat untuk kanker lainnya.

MASA: Laba Capai Rp89,4 Miliar
PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) pada 1H10 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp89,39 miliar atau naik 37,1% dibanding periode yang sama 2009 sebesar Rp65,2 miliar. Sementara itu, pendapatanperseroan meningkat 23,77% dari Rp813,59 miliar menjadi Rp1,01 triliun. Sedangkan beban pokok penjualan perseroan tercatat naik 20,71% dari Rp657,45 miliar menjadi Rp793,64 miliar.

RUIS: Kantongi Kontrak Rp500 M PT Radiant Utama Interinsco Tbk, penyedia jasa teknik instalasi pertambangan migas, mengantongi kontrak semester I/2010 di atas Rp500 M. Perseroan pun optimistis target kontrak 2010 yang senilai Rp1 T bisa terpenihi.

Earning Watch

AKRA: 2Q10, Laba Bersih Tumbuh 27%

BPFI: Laba Bersih Tumbuh 74% pada 2Q10

BBLD: Laba Bersih Naik 28% Pada 2Q10

BBNI: Laba Bersih Naik 60,9% Pada 2Q10

KKGI: Laba Bersih Tumbuh 168% pada 2Q10

SOBI: Laba Bersih Turun 46% Pada 2Q10










source : detikfinance

| Free Bussines? |

Tidak ada komentar:

Posting Komentar